Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen pengampu “Hana Lestari, M.MPd.”
Disusun oleh : Ilham Alholid (184110056)
Semester : V (lima)
Biografi Albert Bandura
Albert Bandura, beliau dilahirkan pada tanggal 4 desember 1925 di Mundare, suatu kota kecil di daratan utara Alberta Kanada. Albert Bandura adalah seorang Psikolog lulusan university of british of columbia pada tahun 1949. Kemudian, ia melanjutkan studinya ke Universitas Lowa dan meraih gelar Ph.D pada tahun 1952. Pada tahun 1953, ia mulai mengajar di universitas stanford sampai saat ini.
Proses Pembelajaran Modeling
1. Perhatian (Attention)
Merupakan prilaku yang dilakukan orang lain yang akan ditiru
2. Pengendapan (Retention)
Setelah memperhatikan dan mengamati perilaku seseorang, individu akan menyimpan informasi yang didapat dalam ingatan serta mengeluarkan informasi ketika dibutuhkan.
3. Reproduksi ( reproduction )
Kemampuan motorik suatu individu untuk menirukan suatu perilaku yg dilihat baik sebagian maupun keseluruhan.
4. Motivasi
Motivasi juga penting dalam pemodelan Albert Bandura karena ia adalah penggerak individu untuk terus melakukan sesuatu.
Jadi ciri-ciri teori pemodelan bandura adalah sebagai berikut :
1. Unsur belajar utama adalah observasi dan imitasi,
2. Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain-lain,
3. Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai model,
4. Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif,
5. Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif.
Analisis teori bobo doll:
Belajar dari penelitian bobo doll tersebut, sebagai orang dewasa kita perlu memperhatikan tingkah laku dan ucapan kita di depan anak-anak. Anak-anak akan melihat orang di sekitarnya sebagai model yang akan mereka tiru perilakunya baik perbuatan dan perkataannya. Model yang paling dekat dengan mereka adalah orang tua yang mengasuhnya setiap hari. Selain orang tua, anak-anak juga bisa meniru dari orang-orang di lingkungan sekitarnya, seperti tetangga, guru, dan lain-lain.
Meniru memang merupakan proses pembelajaran yang alami oleh manusia. Ketika anak-anak sering terpapar perilaku agresif seperti memukul, mencaci maki, dan sebagainya, anak akan memperhatikan, mengamati, dan mendengarkan perilaku tersebut. Untuk selanjutnya, anak akan meniru perilaku agresif yang telah mereka perhatikan tadi. Walaupun perilaku tersebut tidak dimunculkan segera setelah melihat peristiwa, hal-hal agresif itu akan tertanam dalam pikiran anak dan anak cenderung berperilaku agresif di kemudian hari.
Apabila kita menginginkan anak berperilaku baik, kita perlu mencontohkan perilaku-perilaku yang baik pula kepada mereka dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku yang baik bisa kita mulai dengan mencurahkan kasih sayang pada anak, berbicara sopan kepada anak-anak, memperlakukan mainan dengan baik, bahkan dengan sering tersenyum kepada anak. Hal ini dilakukan supaya perilaku-perilaku ini tertanam dalam pikiran mereka dan mereka akan menirunya di kemudian hari.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar